Kita tahu bahwa bahasa internasional yang saat ini digunakan
adalah bahasa Inggris, dari semua
penjuru dunia semua memakai bahasa inggris untuk berkomunikasi antar
negara. Bahasa inggris telah diakui oleh dunia sebagai bahasa internasional,
siapapun yang ingin mengikuti arus global harus menguasai bahasa inggris. Yang
menjadi pertanyaan kenapa tidak bahasa Indonesia yang menjadi nahasa
internasional? Apakah bahasa Indonesia tidak memenuhi standar bahasa internasional?
Sejarah
bahasa inggris sebagai bahasa internasonal
Bahasa inggris merupakan bahasa yang diresmikan sebagai
internasional saat ini. Ternyata bahasa yang dijadikan sebagai alat komunikasi
secara internasional itu berdasarkan dengan perkembangan jumlah kosa
kata yang
ada dalam bahasa tersebut, berikut mungkin salah satu alasan kenapa bahasa
inggris dijadikan bahasa Internasional. Bahasa inggris merupakan bahasa tertua
di dunia tercipta pada abad ke 8. Selain bahasa tertua di dunia bahasa inggris mempunyai perkembangan
kosa kata yang sangat pesat. Di Eropa tempat muasal bahasa Inggris, bahkan
harus bersaing dengan bahasa nasional lainnya seperti bahasa Prancis, bahasa
Spanyol, bahasa Jerman dan bahasa Rusia. Sekedar tambahan di benua Eropa,
bahasa Inggris hanya dijadikan bahasa resmi di kawasan Britania Raya yang
meliputi Inggris Raya dan Irlandia. Menurut riset peneliti Havard University
penambahan kosa kata bahasa inggris bisa mencapai 8500 kata per tahun.
Sedangkan kosa kata bahasa Indonesia berjumlah sekitar 91.000 kosa kata, tapi
tidak menutup kemungkinan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
Keunggulan
bahasa Indonesia layak menjadi bahasa internasional
Bahasa
Indonesia adalah bahasa yan unik, yang memiliki cirri khas tertentu bila
dibandingkan dengan bahasa lain. Kita ketahui, pembentukan bahasa Indonesia
dari keesepakatan bersama yaitu kesepakatan para pemuda Indonesia yang dikenal
dengan sumpah pemuda yang dideklarasikan pada tanggal 28 oktober 1928, salah
satunya berbunyi “Berbahasa satu bahasa persatuan Indodonesia”. Keunikan bahasa
indonesia inilah yang menjadi keunggulan mengapa bahasa indonesia layak menjadi
bahasa internasional. Selain keunggulan secara historis bahasa Indonesia
memiliki keunggulain yang lain. Secara politik bahasa Indonesia memiliki
peluang strategis karena dalam konferensi Liga univesitas Islam sedunia yang
diselegarakan di ISID (Institut Studi Islam Darussalam) Gontor pada tanggal
9-11 januari 2011 melahiunrkan beberapa rekomendasi salah satunya adalah salah
satu rekomendasi adalah mengusulkan Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa
internasional di negara-negara Islam selain bahasa Arab karena perkembangan
bahasa Indonesia di timur tengah cukup maju. Beberapa universitas di negara
timur tengah sudah membuka jurusan Bahasa Indonesia, misalnya di Mesir dan
Syiria. Keunggulan Bahasa Indonesia yang lain yaitu banyaknya jumlah penutur.
Jumlah penutur bahasa Indonesia sekitar 200 juta penutur dan belum ditambah dengan
peunggunaan bahasa melayu di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Dari
jumlah penutur bahasa Indonesia kalah dengan penutur bahasa Mandarin, tetapi
jumlah sekitar 200 juta jiwa ini mampu mengalahkan penutur bahasa internasional
yang lain yaitu bahasa Rusia dan Perancis. Tren orang asing menggunakan bahasa
Indonesia memang makin tinggi. Hal ini didukung juga dengan upaya pemerintah
memperkenalkan bahasa Indonesia pada dunia. Saat ini Indonesia memiliki 150
pusat bahasa dan kebudayaan Indonesia di 48 negara. Tokoh penting di dunia juga
ada yang bisa berbahasa Indonesia, salah satunya presiden Amerika Serikat
Barack Obama. Hal itu juga turut mengkampanyekan bahasa Indonesia di seluruh
dunia. Dari kosa kata bahasa Indonesia juga lebih mudah dihafal karena di dalam
bahasa Indonesia banyak menyerap kosa kata asing misalnya dari bahasa Inggris
dan latin. Bahasa Indonesia relatif mudah beradaptasi dengan istilah-istilah
asing dengan melakukan penyerapan, termasuk istilah Inggris yang seiring waktu
kemudian diserap menjadi bahasa Indonesia . Sehingga bagi orang asing yang
belajar bahasa Indonesia tidak perlu repot-repot menghafal kosa kata tertentu.
Kosa kata tersebut sedikit modifikasi sudah menjadi bahasa Indonesia. Kata-kata
serapan asing misalnya Computer = Komputer, Organization = Organisasi,
Nationalism = Nasionalisme, Paradigm = Paradigma dll. Keunggulan lain yang
menjadi potensi adalah penulisan bahasa Indonesia menggunakan huruf latin yang
universal. Ini tentu berbeda dengan bahasa lain misalnya China, Arab, Jepang,
atau korea. Maka dalam mempelajarinya tidaklah terlalu rumit atau membututuhkan
waktu yang cukup lama. Walaupun menggunakan huruf latin, dalam penulisan
tertentu bahasa Indonesia tidak menggunakan huruf yang bersifat khas seperti
yang diterapkan di beberapa negara eropa. Bahasa Indonesia di beberapa negara
tertentu bukanlah menjadi bahasa yang asing. Hal ini berkaitan dengan faktor
banyaknya interaksi warga negara Indonesia yang tersebar di berbagai negara. Adanya
TKI langsung atau tidak langsung turut membantu tersebarnya bahasa Indonesia.
Di beberapa
negara juga ada yang mengajarkan tentang bahasa Indonesia. Di Australi, bahasa
Indonesia merupakan bahasa paling populer keempat. Ada kurang lebih 500 sekolah
pada tingkat pendidikan dasar yang mengajarkan bahasa Indonesia di negara
kanguru ini. Sama seperti di Negara kita, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang
wajib dipelajari di tingkat sekolah dasar. Beberapa universitas di Australia
ini juga ada yang menyediakan jurusan bahasa atau sastra Indonesia, hal ini
membuat Australia menjadi salah satu negara yang paling populer mengembangkan
bahasa Indonesia.
Salah satu
Negara di benua Afrika, yaitu Mesir tercatat sebagai negara yang paling utama mengembangkan
bahasa Indonesia. Negara piramid
tersebut baru saja membangun pusat studi Indonesia. Pusat studi ini ada
di Suez Canal University, dan merupakan
langkah awal untuk lebih mendalami Indonesia dari semua aspek, mencakup
ideologi, politik, sosial dan budaya, ekonomi dan pertahanan keamanannya.
Di Jepang,
di negara matahari terbit ini sudah lama didirikan pusat-pusat studi Indonesia.
Salah satunya yang didirikan oleh Nihon-Indonesia Gakkai atau Perhimpunan
Pengkaji Indonesia Seluruh Jepang tahun 1969. Anggota organisasi ini terdiri
dari kalangan akademisi Jepang yang mengajar bahasa dan berbagai aspek tentang
Indonesia di berbagai Universitas di Jepang. Sejak tahun 1992 organisasi ini
mulai melakukan ujian kemampuan Bahasa Indonesia. Sampai sekarang tercatat
sudah lebih dari 12.500 peserta yang telah mengikuti tes kemampuan berbahasa
Indonesia dalam berbagai level atau tingkatan. Saat ini ada beberapa
Universitas di Jepang yang membuka jurusan bahasa Indonesia, antara lain
Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri, Universitas Kajian Asing
Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan Universitas Setsunan. Sementara yang
mengajarkan bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan ada lebih dari 20
perguruan tinggi di Jepang.
Di Vietnam juga merupakan negara yang menghargai bahasa
Indonesia. Di Vietnam, posisi bahasa Indonesia sejajar dengan bahasa Inggris,
Perancis dan Jepang sebagai bahasa resmi yang diprioritaskan. Bahkan sejak
akhir 2007, pemerintah daerah Ho Chi Minh City menetapkan bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa Vietnam, menempatkan Vietnam sebagai
negara kedua setelah Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi. Dan mungkin masih banyak lagi di negara-negara lain mengajarkan bahasa
Indonesia, apakah itu masih tidak cukup untuk menjadikan bahasa Indonesia
sebagai bahasa internasional?
Hambatan
bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional
Berdasarkan makalah Masnur Muslich menyebutkan bahwa
hambatan bahasa Indonesia sekarang ini dibagi menjadi dua aspek yang pertama
yaitu kualitas SDM Indoneia. Dengan rendah nya kualitas SDM indonesia
menyebabkan susahnya mengembangkan bahasa Indonesia. Dalam penggunaan bahasa
banyak orang Indonesia yang belum mampu berbahasa Indonesia yang baik dan
benar. Hal ini akan menghambat pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional.
Dikutip dari kompasiana pada pelaksanaan ujian nasional SMP/SMA, kegagalan
ujian bahasa Indonesia mencapai 30 persen. Sebaliknya, kegagalan di ujian
bahasa Inggris berkisar 5 persen. Bagaimana mungkin sebuah bahasa dijadikan
bahasa dunia tapi penutur aslinya tidak menguasai.
Hambatan yang kedua yaitu paradigma masyarakat tentang penggunaan bahasa asing sebagai gengsi sosial. Sebuah tren penggunaan bahasa daerah dikalahkan oleh bahasa Indonesia dan penggunaan bahasa Indonesia dikalahkan oleh bahasa Inggris. Orang banyak berfikir bahwa menggunakan bahasa asing yaitu bahasa inggris menunjukan gengsi sosial yang tinggi dan dianggap orang berpendidikan. Teori ini sebenarnya salah, dan tren ini dapat dilihat dengan berkembangnya sekolah-sekolah berstandar internasioanal yang menggunakan bahasa Inggris sebagi bahasa pengantarnya. Hambatan lain dari bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional yaitu daya tawar politik dan ekonomi yang rendah. Kesiapan bahasa menjadi bahasa Internasional yang digunakan banyak negara bergantung pada seberapa besar ketergantungan terhadap bahasa tersebut dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, sosial, dan budaya.
Hambatan yang kedua yaitu paradigma masyarakat tentang penggunaan bahasa asing sebagai gengsi sosial. Sebuah tren penggunaan bahasa daerah dikalahkan oleh bahasa Indonesia dan penggunaan bahasa Indonesia dikalahkan oleh bahasa Inggris. Orang banyak berfikir bahwa menggunakan bahasa asing yaitu bahasa inggris menunjukan gengsi sosial yang tinggi dan dianggap orang berpendidikan. Teori ini sebenarnya salah, dan tren ini dapat dilihat dengan berkembangnya sekolah-sekolah berstandar internasioanal yang menggunakan bahasa Inggris sebagi bahasa pengantarnya. Hambatan lain dari bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional yaitu daya tawar politik dan ekonomi yang rendah. Kesiapan bahasa menjadi bahasa Internasional yang digunakan banyak negara bergantung pada seberapa besar ketergantungan terhadap bahasa tersebut dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, sosial, dan budaya.
Peluang
bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional
PBB pada tahun 2011 lalu menolak bahasa Jerman menjadi
bahasa internasional karena hanya dipakai di Jerman. Mengindikasi Peluang
bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Beda dengan bahasa Indonesia
yang sudah banyak digunakan di berbagai negara. Ketika sebuah bahasa dijadikan
bahasa internasional bukan hanya primordial atau kebanggaan saja, namum ketika
sebuah bahasa sudah diresmikan memiliki sebuah nilai strategis. Bahasa
Indonesia memiliki peluang yang tinggi untuk menjadi bahasa Internasional.
Peluang bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional yaitu di lihat dari
perkembangan bahasa indonesia. Tren orang asing menggunakan bahasa Indonesia
memang makin tinggi. Hal ini didukung juga dengan upaya pemerintah
memperkenalkan bahasa Indonesia pada dunia. Saat ini Indonesia memiliki 150
pusat bahasa dan kebudayaan Indonesia di 48 negara. Hal ini menunjukan
persebaran dan perkembangan bahasa Indonesia yang pesat. Perkembangan bahasa
Indonesia yang pesat ini merupakan peluang karena menunjukan bahasa Indonesia
sudah dikenal diseluruh dunia dan bahasa Indonesia tidak asing lagi. Peluang
yang kedua adalah bahasa ini digunakan oleh empat negara bukan hanya satu
negara sehingga jumlah penutur nya sangat besar mampu menandingi bahasa
Internasional yang sekarang sudah di akui yaitu Rusia dan perancis. Selain itu
peluang lain bahasa Indonesia adalah dari segi bahasa bahasa ini mudah
dipahami, jadi baagi orang asing yang bahasa ibunya bukan bahasa Indonesia
dalam beberapa bulan bisa melakukan percakapan sederhana. Berbeda dengan Bahasa
Inggris, yang mengunakan tenses dalam struktur tata bahasanya. Penulisan bahasa
Indonesia yang menggunakan huruf Latin, kata menjadikannya lebih mudah
dipelajari siapa pun dibandingkan misalnya bahasa Jepang atau Mandarin yang
menggunakan simbol dan tanda yang khas.
Peluang
bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN
Pada masa
depan bahasa Indonesia berpotensi menjadi jembatan penghubung antarbangsa,
terutama di kawasan ASEAN. Sebagai negara yang besar Indonesia mempunyai
kedudukan yang penting di ASEAN. Oleh karena itu, bahasa Indonesia sebetulnya
dapat diusulkan menjadi bahasa utama di organisasi itu. Sebagaimana diketahui,
selama ini bahasa pengantar yang digunakan pada konfrensi-konfrensi ASEAN
adalah bahasa Inggris. Itu terdengar miris karena kawasan ASEAN didominasi
bahasa Melayu, yang struktur bahasanya mirip dengan bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia atau bahasa Melayu menjadi bahasa resmi setidaknya di 4 negara yaitu
Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Jadi cukup beralasan
untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai pendamping bahasa Inggris. Faktor
lain yang menjadi alasan bahasa Indonesia layak dijadikan bahasa resmi kawasan
ASEAN yaitu bahasa Indonesia merupakan bahasa yang paling banyak di gunakan di
kawasan ASEAN. Dari sekitar 550 juta lebih penduduk ASEAN, sekitar 300 juta
mereka bertutur menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Melayu. Bahasa Melayu
merupakan cikal bakal dari bahasa Indonesia modern. Bahasa ini digunakan dalam
percakapan sehari-hari di negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei
Darussalam, Thailand Selatan, dan sebagian Filipina Selatan. Karena struktur
bahasa melayu mirip dengan bahasa Indonesia, besar kemungkinan bahasa Indonesia
dapat diterima di negara-negara itu. Sektor ekonomi makro di Indonesia yang
berkembang pesat menjanjikan lahan investasi bagi investor asing. Itulah pintu
gerbang untuk mengenalkan bahasa Indonesia kepada dunia. Dan juga produk sosial
dan budaya Indonesia yang tersebar di negara-negara ASEAN dapat menjadi media
mengenalkan bahasa Indonesia.
Pertimbangan
lain bahasa Indonesia sudah masuk dalam kurikulum di beberapa negara di dunia
seperti di Australia, Australia sendiri berniat ingin menjadi anggota ASEAN.
Kabar lainnya bahasa Indonesia juga dipelajari di negara Vietnam, bahkan di
Kamboja bahasa Indonesia cukup terkenal karena beberapa tahun silam ribuan pasukan
penjaga perdamaian dari indonesia pernah bertugas di Kamboja. Jika rencananya
ini berhasil maka jalan untuk mempersatukan ASEAN salah satunya lewat bahasa
akan menjadi semakin mudah. Bahasa Indonesia menjadi identitas baru di kawasan
regional ASEAN, suatu kawasan yang kelak menjadi salah satu kekuatan ekonomi
baru dunia. Hanya saja, upaya dalam memujudkan itu harus menemui beberapa
kendala. Namun, kendala utamanya justru bukan berasal dari bahasa Indonesia itu
sendiri, melainkan dari sikap penuturnya. Sebagaimana diketahui, kedudukan
bahasa Indonesia di rumahnya sendiri masih belum mantap. Dominasi bahasa asing,
seperti bahasa Inggris dan bahasa mandarin, yang berkembang beberapa dekade ini
telah sedikit demi sedikit menggeser posisi bahasa Indonesia di hati
masyarakat. Itu tampak jelas dalam pidato kenegaraan atau kalimat pada iklan,
yang banyak dibumbui campur kode antara bahasa Indonesia dan bahasa asing. Oleh
sebab itu, kecintaan berbahasa Indonesia perlu dipupuk dan dipelihara. Salah
satu caranya adalah menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Slogan
itu sebetulnya suatu ajakan agar kita menggunakan bahasa pada tempat dan
situasi yang tepat. Maka, kita tidak perlu menggunakan ragam baku di pasar
tradisional, stasiun, atau terminal karena konteksnya memang tidak tepat. Jadi,
mari kita belajar mencintai bahasa Indonesia dengan menuturkannya pada konteks
yang sesuai.
Peluang bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa utama ASEAN
sebetulnya masih terbuka lebar. Upaya itu perlu mendapat dukungan dari
penuturnya. Jadi, mari kita bangga menggunakan bahasa Indonesia. Semoga harapan
bahwa bahasa Indonesia menjadi bahasa utama di ASEAN dapat terwujud. Dengan
diterimanya bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi di ASEAN akan lebih
mempermudah komunikasi bisnis diantara rakyat di kawasan ini dan akan
mendekatkan lagi bahasaa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Ref :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar